BAPETEN Luncurkan Pedoman Penerapan Tingkat Panduan Diagnostik untuk Optimisasi Radiasi di Fasilitas Kesehatan

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) resmi merilis Pedoman Teknis Penerapan Tingkat Panduan Diagnostik Indonesia (TPD), sebagai upaya penting dalam memastikan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Pedoman ini bertujuan mengatur dosis radiasi pada pasien selama prosedur radiologi diagnostik dan intervensional, serta kedokteran nuklir.

TPD berfungsi sebagai indikator tingkat dosis yang harus diperhatikan oleh fasilitas medis untuk mencegah paparan radiasi yang tidak diperlukan bagi pasien, sekaligus memastikan kualitas citra yang dihasilkan tetap memadai untuk diagnosa. Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN, Dra. Taruniyati Handayani, menyampaikan, “Pedoman ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan keamanan radiasi, terutama dalam pemeriksaan radiologi dan intervensional di seluruh Indonesia.”

BAPETEN Luncurkan Pedoman Penerapan Tingkat Panduan Diagnostik untuk Optimisasi Radiasi di Fasilitas Kesehatan

Selain itu, pedoman ini dilengkapi dengan mekanisme evaluasi melalui Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN), sebuah sistem daring yang memungkinkan perekaman dan analisis data dosis radiasi secara nasional. Fasilitas kesehatan diwajibkan untuk berpartisipasi dalam sistem ini guna memastikan bahwa paparan radiasi dioptimalkan sesuai standar yang berlaku.

Pedoman ini diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan dalam meningkatkan keselamatan radiasi dan perlindungan pasien secara lebih menyeluruh, serta memperkuat standar nasional dalam pengelolaan radiasi untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Baca/unduh dokumen di sini.

Posting Komentar untuk "BAPETEN Luncurkan Pedoman Penerapan Tingkat Panduan Diagnostik untuk Optimisasi Radiasi di Fasilitas Kesehatan"