Optimisasi Dosis Radiasi untuk Pemeriksaan Thorak: Upaya Proteksi Pasien

Rumah Sakit Gading Pluit (RSGP) melakukan audit dosis radiasi untuk pemeriksaan thorak proyeksi AP pada pasien dewasa. Hasil penelitian ini menunjukkan perlunya optimisasi dosis radiasi guna melindungi pasien dari paparan berlebih tanpa mengurangi kualitas citra klinis. Audit dilakukan selama satu tahun pada 1.090 pasien, dengan temuan bahwa dosis radiasi yang diterima pada RSGP melebihi batas nilai panduan dosis nasional Indonesia (I-DRL).

Credit: Pixabay
Credit: Pixabay

Optimisasi untuk Keselamatan Pasien

Upaya optimisasi ini mengikuti prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), yang bertujuan untuk mengurangi dosis radiasi serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas citra medis. Tim peneliti yang dipimpin oleh Ika Hariyati dan Mahfudz Fauzan menyarankan penggunaan faktor eksposi yang lebih rendah dari standar sebelumnya. Pengujian menggunakan beberapa variasi faktor eksposi pada pesawat radiografi umum Listem REX 525-R dilakukan dengan evaluasi buta oleh dokter spesialis radiologi.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa faktor eksposi 80 kVp; 150 mA; 3,75 mAs direkomendasikan untuk menggantikan faktor eksposi sebelumnya, yakni 80 kVp; 200 mA; 7 mAs. Optimisasi ini mampu menurunkan dosis radiasi sebesar 40%, tanpa menurunkan kualitas citra, dan bahkan menghasilkan hasil foto yang lebih optimal.

Proteksi Radiasi Nasional

Penelitian ini mendukung penerapan Diagnostic Reference Level (DRL) yang direkomendasikan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). DRL berfungsi sebagai alat bantu investigasi untuk identifikasi situasi yang memerlukan optimisasi dalam penggunaan radiasi medis. Optimisasi ini tidak hanya meningkatkan keselamatan pasien, namun juga memastikan kualitas layanan radiologi yang lebih efisien dan aman.

Baca/unduh dokumen hasil kajian di sini.

Posting Komentar untuk "Optimisasi Dosis Radiasi untuk Pemeriksaan Thorak: Upaya Proteksi Pasien"