Analisis Skenario Rencana Kontinjensi Nuklir Tangerang Selatan Menggunakan JRODOS

Pada akhir tahun 2022, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) merilis analisis terbaru mengenai rencana kontinjensi nuklir untuk wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak pendukung keputusan JRODOS dalam memproyeksikan dampak dari kecelakaan nuklir terburuk yang dapat terjadi di reaktor GA Siwabessy, yang terletak di kawasan nuklir Serpong. Kecelakaan ini dikenal dengan istilah Beyond Design Basis Accident (BDBA), yang berpotensi menyebabkan lepasan radionuklida ke lingkungan luar.

Credit: Pixabay
Credit: Pixabay

Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir, Volume 2 Nomor 2 Desember 2022, berfokus pada membandingkan skenario rencana kontinjensi nuklir yang telah disusun oleh pemerintah setempat dengan hasil analisis JRODOS. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan terhadap dua skenario cuaca yang berbeda, yang dipilih berdasarkan data cuaca tanggal 9 Februari 2022 dan 1 Maret 2022.

Hasil studi menunjukkan bahwa perkiraan area terdampak akibat lepasan radionuklida dapat mencapai radius 5 km dari reaktor, sesuai dengan skenario rencana kontinjensi yang telah disusun pada tahun 2013. Namun, terdapat beberapa perbedaan area terdampak disebabkan oleh penggunaan data cuaca yang berbeda, khususnya terkait arah angin pada saat kecelakaan. Area yang memiliki risiko dampak lebih besar meliputi kelurahan Muncul, Kademangan, dan Setu. Wilayah ini berada di dalam zona yang harus diberlakukan tindakan evakuasi dan sheltering untuk mengurangi paparan radiasi.

Penelitian ini juga merekomendasikan untuk melakukan studi lanjutan yang lebih komprehensif, terutama dengan memperluas variasi skenario waktu dan kondisi cuaca, guna memperbarui dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kecelakaan nuklir di masa depan.

Baca/unduh hasil kajian di sini.

Posting Komentar untuk "Analisis Skenario Rencana Kontinjensi Nuklir Tangerang Selatan Menggunakan JRODOS"