Analisis Dosis Radiasi pada Pemeriksaan CT Scan Kepala dengan Metode Sekuensial dan Helical

Penelitian dari Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir, Volume 2 Nomor 2, Desember 2022, membahas perbandingan dosis radiasi pada pemeriksaan CT Scan kepala menggunakan dua teknik pemindaian yang berbeda, yaitu sekuensial dan helical. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RSUP Fatmawati, Jakarta, dan bertujuan untuk memahami perbedaan dosis yang diterima oleh pasien saat menggunakan kedua teknik tersebut.

Credit: Pixabay
Credit: Pixabay

CT Scan kepala adalah prosedur pencitraan medis yang sering digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi otak. Dosis radiasi yang diterima oleh pasien menjadi perhatian utama, karena radiasi dapat menyebabkan efek samping jika melebihi ambang batas tertentu. Dalam penelitian ini, pengukuran dosis dilakukan menggunakan dua parameter penting, yaitu CT Dose Index (CTDIvol) dan Dose Length Product (DLP), yang mencerminkan total energi radiasi yang diserap tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik sekuensial menghasilkan dosis radiasi yang lebih rendah dibandingkan teknik helical. Rata-rata CTDIvol untuk metode sekuensial adalah 29,52 mGy, sedangkan untuk metode helical mencapai 49,95 mGy. Demikian pula, rata-rata DLP pada metode sekuensial adalah 546,39 mGy.cm, sementara metode helical mencapai 981,82 mGy.cm. Analisis statistik lebih lanjut mengonfirmasi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode ini.

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi tenaga medis dalam memilih teknik pemindaian yang lebih tepat, dengan mempertimbangkan dosis radiasi yang lebih rendah untuk menjaga keselamatan pasien.

Baca/unduh hasil kajian di sini.

Posting Komentar untuk "Analisis Dosis Radiasi pada Pemeriksaan CT Scan Kepala dengan Metode Sekuensial dan Helical"