Audit Dosis dan Optimisasi Pemeriksaan CT Scan Kepala: Upaya Menekan Paparan Radiasi Pasien

Penggunaan CT Scan telah menjadi andalan dalam dunia medis untuk mendiagnosis berbagai penyakit secara akurat. Namun, penggunaan radiasi ionisasi dalam prosedur ini menghadirkan tantangan tersendiri terkait keselamatan pasien, terutama dalam hal paparan radiasi yang tinggi. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir edisi Desember 2023, Volume 3 Nomor 2, memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya audit dosis dan optimisasi dalam pemeriksaan CT Scan kepala untuk menekan paparan radiasi pasien.

Credit: Pixabay
Credit: Pixabay

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari RS A dan RS B, termasuk Hanendya D. R. Raharja dan Ika Hariyati, bertujuan untuk mengoptimalkan dosis radiasi yang diterima pasien saat melakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Dalam studi ini, tim peneliti menganalisis dua rumah sakit besar dengan hasil audit dosis yang berbeda, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana penyesuaian protokol pemeriksaan dapat berdampak signifikan pada pengurangan paparan radiasi tanpa mengorbankan kualitas citra.

Hasil Audit Dosis di Dua Rumah Sakit Penelitian ini dimulai dengan audit dosis di kedua rumah sakit tersebut. Di RS A, ditemukan bahwa nilai Computed Tomography Dose Index Volume (CTDIvol) dan Dose Length Product (DLP) melebihi nilai panduan diagnostik nasional (Indonesian Diagnostic Reference Level atau I-DRL). Hal ini menunjukkan bahwa paparan radiasi yang diterima pasien berada di atas tingkat yang disarankan, sehingga diperlukan optimisasi. Sebaliknya, di RS B, nilai CTDIvol berada di bawah I-DRL, namun DLP justru berada di atas batas aman, yang menandakan perlunya penyesuaian protokol.

Optimisasi Dosis: Upaya Menekan Paparan Radiasi Untuk menurunkan paparan radiasi, tim peneliti di RS A menggunakan kombinasi tegangan 120 kVp dan arus listrik 350 mAs yang dipilih setelah melalui evaluasi kualitas citra menggunakan Noise Power Spectrum (NPS). Hasilnya, terjadi penurunan CTDIvol sebesar 7,9% dan DLP sebesar 2,1% dibandingkan dengan nilai I-DRL. Sementara itu, RS B menggunakan protokol baru dengan hasil yang lebih signifikan, yaitu penurunan CTDIvol sebesar 67,7% dan DLP sebesar 53,6%.

Keberhasilan Optimisasi: Kualitas Citra Tetap Terjaga Meskipun ada penurunan dosis radiasi, kualitas citra tidak dikorbankan. Pada kedua rumah sakit, evaluasi kualitas citra oleh dokter spesialis radiologi menunjukkan bahwa kombinasi protokol baru memberikan hasil citra yang optimal. Hal ini menandakan bahwa dengan protokol yang tepat, dosis radiasi yang lebih rendah tetap mampu menghasilkan gambar diagnostik yang berkualitas.

Rekomendasi Kebijakan dan Masa Depan Optimisasi Penelitian ini menekankan pentingnya penyusunan panduan metode optimisasi dosis radiasi di fasilitas kesehatan di Indonesia. Dengan audit dosis dan optimisasi yang berkelanjutan, diharapkan paparan radiasi pasien dapat diminimalkan tanpa mengurangi akurasi diagnostik. BAPETEN sebagai badan pengawas tenaga nuklir perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan standar nasional yang seragam dalam upaya ini.

Penelitian ini memberikan harapan bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, keselamatan pasien dapat lebih terjamin, sekaligus menjaga kualitas layanan radiologi di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.

Baca/unduh dokumen hasil kajian di sini.

Posting Komentar untuk "Audit Dosis dan Optimisasi Pemeriksaan CT Scan Kepala: Upaya Menekan Paparan Radiasi Pasien"