Studi Terbaru Ungkap Pentingnya Budaya Perawatan untuk Memperpanjang Umur Fasilitas Nuklir

Fasilitas nuklir di Indonesia, yang telah beroperasi selama bertahun-tahun, menghadapi tantangan serius terkait perawatan. Dalam upaya menjaga keamanan dan keandalan fasilitas ini, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menekankan pentingnya pengembangan budaya perawatan yang kuat.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa perawatan yang buruk dapat meningkatkan biaya pengelolaan dan memperpendek umur fasilitas nuklir. Budaya perawatan yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa struktur, sistem, dan komponen (SSK) dari fasilitas nuklir siap digunakan kapan saja diperlukan. Hal ini juga merupakan bagian dari program manajemen penuaan yang bertujuan untuk memperpanjang umur aset dan fasilitas.

Credit: Pixabay
Credit: Pixabay

Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada pengembangan budaya perawatan, termasuk kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang efektif, penghargaan dan pengakuan, serta tanggung jawab yang jelas. Selain itu, pengaturan standar dan peraturan yang ketat juga dianggap penting untuk menciptakan lingkungan perawatan yang optimal.

Namun, kurangnya perhatian terhadap budaya perawatan dapat menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan pemborosan sumber daya. Studi ini menyoroti pentingnya pemilihan personel yang tepat, peningkatan keterampilan, serta motivasi yang cukup untuk mendorong kinerja yang lebih baik.

Para peneliti BAPETEN berharap bahwa dengan penerapan budaya perawatan yang lebih baik, kualitas pekerjaan perawatan akan meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan keselamatan dan keandalan fasilitas nuklir di Indonesia.

Baca jurnal di sini.

Posting Komentar untuk "Studi Terbaru Ungkap Pentingnya Budaya Perawatan untuk Memperpanjang Umur Fasilitas Nuklir"