Penundaan Layanan Kalibrasi Sumber Radiasi Terapi Dapat Menghambat Pengobatan Kanker

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan terhambatnya layanan kalibrasi sumber radiasi terapi di Indonesia. Layanan kalibrasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa mesin-mesin radioterapi yang digunakan dalam pengobatan kanker beroperasi dengan benar dan aman.

Saat ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Laboratorium Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (LTKMR) merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang diizinkan melakukan kalibrasi. Namun, kapasitas layanan yang terbatas, terutama dalam hal jumlah personel dan peralatan, menyebabkan adanya penundaan dalam penyelesaian kalibrasi.

Ringkasan Eksekutif Laporan Hasil Kajian Kalibrasi Keluaran Sumber Radiasi Terapi

Masalah ini semakin mendesak mengingat laju pertumbuhan fasilitas radioterapi yang terus meningkat di Indonesia, dengan rata-rata penambahan empat alat radioterapi per tahun. Tanpa kalibrasi yang tepat waktu, ada risiko bahwa pasien tidak menerima dosis radiasi yang benar, yang dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan kanker.

BAPETEN merekomendasikan penambahan lembaga yang berwenang untuk melakukan kalibrasi guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan di masa depan. Bagi masyarakat, penting untuk mengetahui bahwa kalibrasi yang tepat adalah bagian krusial dalam menjaga keselamatan dan efektivitas pengobatan kanker.

Pesan Penting: Pastikan Layanan Kalibrasi Tepat Waktu

Keterlambatan dalam kalibrasi sumber radiasi dapat berdampak serius pada pasien yang membutuhkan pengobatan kanker. Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai lembaga terkait sangat penting untuk memastikan bahwa semua alat radioterapi di Indonesia beroperasi dengan standar keselamatan yang tinggi.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan ini dan memahami pentingnya layanan kalibrasi dalam perawatan kesehatan yang aman dan efektif.

Baca/unduh dokumen di sini.