Pengembangan Basis Data Dekomisioning Nuklir di Indonesia: Efisiensi dan Keamanan dengan Rancangan CERREX-D2

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam proses dekomisioning fasilitas nuklir, tim dari BAPETEN dan BRIN mengembangkan rancangan basis data berbasis Entity Relationship Diagram (ERD) yang diperuntukkan bagi kegiatan dekomisioning. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan data dekomisioning yang sebelumnya disimpan dalam Microsoft Excel melalui perangkat lunak CERREX-D2 (Cost Estimation for Research Reactors in Excel). Basis data ini dirancang agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal di Indonesia, memanfaatkan perangkat lunak MySQL untuk pengelolaan data.

CERREX-D2

Latar Belakang dan Pentingnya Dekomisioning Nuklir

Dekomisioning merupakan proses perencanaan hingga pembongkaran fasilitas nuklir setelah masa pakainya berakhir. Proses ini sangat penting untuk menjaga keamanan karena bahaya radiasi pengion yang ditinggalkan fasilitas tersebut. Dalam rangka membantu negara-negara anggota, IAEA membentuk International Decommissioning Network (IDN) pada 2007 dan meluncurkan proyek DACCORD pada 2012 untuk mendukung analisis data biaya dekomisioning menggunakan CERREX. CERREX versi D2, yang dikembangkan sejak 2016, menyediakan fitur input data inventori yang sangat lengkap, termasuk informasi radiologi untuk mengoptimalkan perhitungan dan analisis.

Keunggulan Penggunaan Basis Data dalam Dekomisioning

Tim peneliti merancang ERD sebagai pengembangan dari tabel-tabel CERREX-D2 agar data dekomisioning dapat dikelola dengan lebih baik. Basis data memiliki beberapa keunggulan seperti:

  • Pengurangan Pengulangan Data: Memastikan data tidak ganda dan lebih konsisten.
  • Keamanan Akses Data: Memungkinkan pembatasan akses hanya bagi pengguna tertentu, seperti admin dan pengguna yang diizinkan melakukan perubahan.
  • Keandalan Data Jangka Panjang: Data disimpan di server yang terpusat dan dapat diakses dari berbagai perangkat.

Hasil Rancangan dan Pengembangan Basis Data

ERD yang dikembangkan untuk basis data dekomisioning ini mencakup beberapa pengembangan penting:

  • Penambahan Tabel untuk Pengkategorian Fasilitas: Tabel facilities dan facility_types ditambahkan untuk mencatat fasilitas nuklir yang beragam di Indonesia, seperti reaktor riset dan fasilitas penyimpanan limbah.
  • Identifikasi Primary dan Foreign Key: Untuk memastikan keunikan data, primary key digunakan pada tabel utama, sedangkan foreign key dihubungkan dengan tabel terkait.
  • Pemecahan Tabel Equipment: Tabel equipments dan equipment_cont dibedakan untuk mencatat pengukuran dosis yang dilakukan lebih dari satu kali.
  • Kolom Tambahan untuk Status dan Keterangan: Kolom available dan information ditambahkan untuk menunjukkan status peralatan, apakah masih tersedia atau sudah dipindahkan, serta informasi tambahan terkait.
  • Catatan Waktu Otomatis: Kolom create_at dan update_at ditambahkan untuk memudahkan pencatatan waktu otomatis saat data dimasukkan atau diubah.

Kesimpulan dan Tahap Lanjutan

Pengembangan basis data berbasis CERREX-D2 ini akan memfasilitasi pengelolaan data dekomisioning di Indonesia dengan lebih efektif dan aman. Langkah berikutnya adalah membangun basis data ini menggunakan MySQL serta menciptakan antarmuka yang memudahkan pengguna dalam melakukan proses CRUD (Create, Read, Update, Delete) untuk pengelolaan data​.

Baca/unduh hasil kajian di sini.

Posting Komentar untuk "Pengembangan Basis Data Dekomisioning Nuklir di Indonesia: Efisiensi dan Keamanan dengan Rancangan CERREX-D2"